Senin, 09 November 2015

QUIZ 6

STANDAR LAYOUT PETA TEMATIK DAN PETA RENCANA ZONASI WP-3-K SKALA KABUPATEN (1:50.000)



1. Logo dan pelaksanaan kegiatan (logo memuat lambang instansi atau suatu dinas, sedangkan pelaksana kegiatan adalah dinas terkait).
2. Nama kegiatan (Rencana Zonasi).
3. Judul (contoh: peta zonasi).
4. Arah Mata Angin dan Skala.
5. Proyeksi.
6. Insert peta dan sistem grid.
7. Legenda.
8. Referensi/Sumber peta dan riwayat peta.


MANFAAT PEMETAAN BAGI KELAUTAN
1. Menemukan dan Memberi informasi suatu wilayah berdasarkan relief muka bumi.
2. Digunakan dalam evaluasi potensi lahan pengembangan obyek pariwisata perikanan.
3. Digunakan untuk mempercepat dan mempermudah penataan ruang (pemetaan potensi) sumberdaya wilayah pesisir pantai yang sesuai dengan daya dukung lingkungannya.


Rabu, 04 November 2015

Quiz 5

PENGERTIAN GARIS LINTANG DAN GARIS BUJUR




Garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude) adalah garis-garis khayal di permukaan bumi yang dilukis di atas peta, atlas atau bola dunia untuk membantu menunjukkan kedudukan suatu tempat. Letak dan posisi tempat dirujuk oleh titik persilangan (koordinat) antara garis lintang dengan garis bujur. Nilai garis lintang dinyatakan terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh nilai garis bujur.


Garis lintang adalah garis-garis paralel pada bola dunia yang sejajar dengan Garis Ekuator. Garis lintang diukur dalam kiraan (°) dari Garis Khatulistiwa atau Ekuator (0°) tanpa sudut. Garis-garis lintang utama di dunia terdiri dari Garis Khatulistiwa, Garis Sartan, Garis Jadi, Garis Artik, dan Garis Anartik. Semua garis lintang berbentuk lingkaran cincin, kecuali Kutub Utara (90°LU) dan Kutub Selatan (90°LS) yang berbentuk titik untuk menggambarkan poros bumi. Jadi Lintang Utara (LU) berarti semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah Utara Ekuator, sedangkan Lintang Selatan (LS) berarti semua tempat yang terletak di sebelah Selatan Ekuator.

Sedangkan garis bujur adalah garis-garis setengah lingkaran yang dilukis di sekeliling bola dunia dari bagian atas sampai ke bawah tegak lurus dengan garis lintang sehingga seolah-olah menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Hal ini juga berarti semua garis bujur bertemu antara satu sama lain di Kutub Utara dan Kutub Selatan karena setiap garis berawal dan berakhir di keduanya. Garis bujur utama (Prime Meridien) adalah garis bujur yang melewati kota Greenwich sebagaimana disepakati bersama secara internasional. Garis-garis bujur di sebelah timur Meridian diberi nilai 1°BT hingga 180°BT, begitu pula dengan garis-garis bujur di sebelah barat Meridian diberi nilai 1°BB sampai 180°BB.  Garis  bujur  180°BT  dan  180°BB  adalah  satu  garis  yang  sama,  hanya  berbeda orientasinya sehingga garis bujur ini juga ditulis dengan 180° tanpa menyebut Bujur Timur atau Bujur Barat.


PENGERTIAN PROYEKSI PETA

Proyeksi adalah metode untuk merubah permukaan lengkung (3D) menjadi representasi dalam bidang datar (2D). Bentuk bumi berupa ruang 3D yg melengkung menyerupai ellipsoid. Untuk merepresentasikan bentuk bumi dalam bidang datar (2D) perlu dilakukan transformasi dengan menggunakan metode proyeksi peta.



Proyeksi peta didefinisikan sebagai fungsi matematika untuk mengkonversikan antara lokasi pada permukaan bumi dan proyeksi lokasi pada peta. Pengkonversian dilakukan dari sistem referensi geografis (spherical) menjadi sistem planar (cartesian). Misal: lintang (latitude) / bujur (longitude) Æ x/y.

Dalam transformasi dari bidang lengkung ke bidang datar terkadang mengalami distorsi atau perubahan dari bentuk aslinya. Agar mendapatkan bentuk ideal, perlu persyaratan geometrik, yaitu:
1) Jarak antar titik pada peta harus sesuai dengan jarak realitasnya (faktor skala peta)
2) Luas area (wilayah) harus sesuai dengan sebenarnya (faktor skala peta)
3) Sudut/arah garis yang direpresentasikan pada peta harus sesuai dengan sebenarnya
4) Bentuk unsur yang direpresentasikan pada peta harus sesuai dengan bentuk sebenarnya. (juga dengan memperhatikan faktor skala peta)

Jenis Proyeksi Peta
1. Menurut bidang proyeksi:
a) Proyeksi azimuthal: menggunakan bidang datar sbg bidang proyeksi.
b) Proyeksi kerucut (conic): menggunakan bidang kerucut sbg bidang proyeksi.
c) Proyeksi silinder (cylindrical): menggunakan bidang silinder sbg bidang proyeksi



2. Menurut kedudukan garis karakteristik/bidang proyeksi terhadap bidang datum yg digunakan:
a) Proyeksi normal: garis karakteristik berimpit dgn sumbu bumi.
b) Proyeksi miring: garis karakteristik membentuk sudut terhadap sumbu bumi.
c) Proyeksi transversal/ekuator: garis karakteristik tegak lurus terhadap sumbu bumi.



3. Menurut ciriciri asli yg tetap dipertahankan:
a) Proyeksi ekuidistan: jarak di peta = jarak di permukaan bumi.
b) Proyeksi konform: sudut dan arah di peta = sudut dan arah di permukaan bumi.
c) Proyeksi ekuivalen : luas di peta = luas di permukaan bumi.



4. Menurut kakrakteristik singgungan antara bidang proyeksi dgn bidang datum:
a) Proyeksi menyinggung
b) Proyeksi memotong
c) Proyeksi tidak menyinggung / tidak memotong

Daftar Referensi

Senin, 02 November 2015

Quiz 4

PEMETAAN SUMBER DAYA HAYATI LAUT

Pertanyaan:
Sebagai seorang mahasiswa Ilmu Kelautan, menurut anda manakah yang lebih penting antara Peta Tematik dan Peta Laut?

Jawab:
Menurut saya, kedua Peta tersebut sama pentingnya karena Peta Tematik dan Peta Laut saling berhubungan satu sama lain.

Peta Tematik
Peta Tematik adalah peta yang menyajikan tema tertentu dan untuk kepentingan tertentu (land status, penduduk, transportasi dll.) dengan menggunakan peta rupabumi yang telah disederhanakan sebagai dasar untuk meletakkan informasi tematiknya.

Peta Laut
Peta adalah proyeksi bumi atau sebagian dari muka bumi yang digambarkan di atas bidang datar. Pengertian map lebih menjurus pada keadaan umum, keadaan daratan dan batas-batasnya dilihat dari sudut politis, sedangkan suatu peta akan lebih mementingkan hal-hal serta keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh seorang navigator untuk dapat menentukan posisi, jarak, haluan serta halhal lain demi keselamatan atau keamanan navigasi. 



Peta-peta diterbitkan menurut sifat pemakaiannya, misalnya peta untuk penerbangan (aeronautical chart), peta laut (nautical chart), peta cuaca (weather chart), peta bintang (star chart) dan lain-lain. Untuk keperluan pelayaran di laut dipakailah peta laut.

Peta Kedirgantaraan (LBI dan WAC)

Peta LBI: 

peta dasar dalam perencanaan, pengelolaan dan pengembangan kawasan Bandar Udara Indonesia. Di dalam peta ini tercakup berbagai alat bantu navigasi udara dan rintangan-rintangan penerbangan di seputar bandara.

WAC (world aeronautical chart):

Peta yang dipergunakan untuk keperluan navigasi secara visual, yang menggunakan proyeksi bidang kerucut dengan tujuan mempertahankan arah. 
Syarat-syarat umum peta laut
  1. Bagian laut, harus berisi semua bahaya-bahaya yang ada, dan gambaran yang dapat dipercaya mengenai dalamnya air dan garis-garis dalam.
  2. Arah-arah dan jarak-jarak harus dinyatakan sedemikian, sehingga navigasi dapat diselenggarakan dengan seksama. 
  3. Terutama angka-angka dalam harus ada serta menyatakan dalam yang terkecil di perairan-perairan. Juga dalam-dalam yang terbesar adalah penting pula berkenaan dengan penampang dasar laut, khusus untuk memilih tempat berlabuh. Untuk kepentingan tersebut disamping penentuan tempat kapal maka jenis tanahpun harus pula dinyatakan secukupnya.

Daftar Referensi