Senin, 18 April 2016

Quiz 1

Penginderaan Jauh Dalam Bidang Oseanografi (Kelautan)

Manfaat penginderaan jauh di bidang oseanografi (kelautan) adalah sebagai berikut:
  • Mengamati sifat fisis laut, seperti suhu permukaan, arus permukaan, dan salinitas sinar tampak (0-200 m).
  • Mengamati pasang surut dan gelombang laut (tinggi, arah, dan frekwensi).
  • Mencari lokasi upwelling, singking dan distribusi suhu permukaan.
  • Melakukan studi perubahan pantai, erosi, dan sedimentasi (LANDSAT dan SPOT).


Berikut beberapa Kegunaan SIG dalam Ekosistem Pesisir dan Perikanan :
  • Data mengenai kandungan klorofil dan suhu permukaan air laut yang diperoleh dari NOAA AVRR yang memiliki fungsi sebagai prakiraan perikanan untuk melihat kondisi ikan secara akurat.
  • Data Warna Laut :Memberikan informasi ketersediaan makanan dalam kolom air.
  • Data Suhu: Menggambarkan lingkungan laut.
  • Dengan teknik boundaries/fronts/gradients dari klorofil dan SPL dapat memperoleh hasil yang meningkat antara 70-100% dalam perikanan pelagis/ ikan yang ada di dasar dan ikan-ikan demersal.
  • Digunakan dalam evaluasi potensi lahan pengembangan obyek pariwisataperikanan.
  • Digunakan untuk mempercepat dan mempermudah penataan ruang (pemetaan potensi) sumberdaya wilayah pesisir yang sesuai dengan dayadukunglingkungannya.


Tujuan dilakukannya pembuatan aplikasi SIG dalam bidang kelautan dan perikanan :
  • Mengetahui ikan di laut berada dan kapan bisa ditangkap
  • jumlah yang berlimpah merupakan pertanyaan yang sangat biasa didengar.
  • Meminimalisir usaha penangkapan dengan mencari daerah habitat ikan, disisi biaya BBM yang besar, waktu dan tenaga nelayan
  • mengetahui area dimana ikan bisa tertangkap dalam jumlah yang besar

     Salah satu alternatif yang menawarkan solusi terbaik adalah mengkombinasikan kemampuan SIG dan penginderaan jauh (inderaja) kelautan. Dengan teknologi inderaja faktor-faktor lingkungan laut yang mempengaruhi distribusi, migrasi dan kelimpahan ikan dapat diperoleh secara berkala, cepat dan dengan cakupan area yang luas.
     Faktor-faktor yang mempengaruhi di lingkungan :
  • suhu permukaan laut (SST),
  • tingkat konsentrasi klorofil-a,
  • perbedaan tinggi permukaan laut,
  • arah dan kecepatan arus dan tingkat produktifitas primer.

Untuk mendukung suatu Sistem Informasi Geografis, pada prinsipnya terdapat dua jenis data, yaitu:
Data spasial, yaitu data yang berkaitan dengan aspek keruangan dan merupakan data yang menyajikan lokasi geografis atau gambaran nyata suatu wilayah di permukaan bumi. Data spasial adalahsebuah data yang berorientasi geografis dan memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya (Nuarsa IW. 2005.). Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, atau pun gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.



Data Raster
Data raster atau disebut juga dengan sel grid adalah data yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan piksel (picture element). Pada data raster, resolusi tergantung pada ukuran piksel- nya. Dengan kata lain, resolusi piksel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap piksel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file, semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya dan sangat tergantung pada kapasistas perangkat keras yang tersedia. 
  • Petak-petak (grid) tsb disebut dengan pixel (picture element)  
  • Posisi pixel dinyatakan dgn baris ke-m dan kolom ke-n
  • Data yg tersimpan dlm format ini, spt: data scan (gambar), gambar digital (citra dgn format BMP, JPG, dll), citra satelit digital (Landsat, SPOT, dll)
Kelebihan Data Raster:
  • Struktur datanya lebih sederhana
  • Lebih mudah dan efisien dlm melakukan overlay dan analisis data
  • Mampu menampilkan data/image dari foto udara
  • Dapat melakukan analisa DTM (Digital Terrain Model, utk manajemen info permukaan)
  • Dapat melakukan simulasi
  • Teknologi yg mudah utk dikembangkan
  • Mudah utk membuat program sendiri
  • Efektif dlm menampilkan banyak data sosial
  • Mudah utk dilakukan simulasi
Kekurangan Data Raster:
  • Tidak efektif dlm penyimpanan file
  • Kualitas tampilan grafis yg terbatas
  • Sulit untuk melakukan analisis keterkaitan
  • Begitu banyak transformasi nonliniear
  • Akurasi sangat bergantung dgn ukuran grid/sel
  • Gris/sel merepresentasikan atribut relasi dgn DBMS tdk secara langsung
  • Output bergantung terhadap output printer/plotter
  • Volume bergantung pada ukuran grid/sel


Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidak mampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.
  • Diwakili oleh simbol-simbol atau dikenal dgn fitur titik (point), fitur garis (line) dan fitur area / surface (polygon).  
  • Data-data tersebut tersimpan dalam komputer sbg koordinat kartesius.
Kelebihan Data Vektor :
  • Struktur datanya lebih rumit
  • Efisiensi utk analisis
  • Sbg sarana representasi yg baik
  • Transformasi proyeksi lebih efisien
  • Ketelitian, akurat dan lebih presisi
  • Proses generalisasi dan editing
  • Relasi atribut langsung dgn DBMS (Database)
Kekurangan Data Vektor :
  • Sulit dan membutuhkan waktu lama dlm melakukan proses overlay
  • Tidak bisa menampilkan data image/foto udara
  • Harga S/W mahal
  • Struktur data yg terlalu banyak tidak efektif dlm meanmpilkan banyak data spasial
  • Memerlukan algoritma dan pross yg sangat kompleks
  • Volume bergantung pd kepadatan dan jumlah verteks
  • Kualitas (output) tinggi sangat ebrgantung dgn plotter/printer dan kartografi
  • Sulit dilakukan simulasi

Data non-spasial, disebut juga data atribut, yaitu data yang menerangkan keadaan atau informasi-informasi dari suatu objek (lokasi dan posisi) yang ditunjukkan oleh data spasial. Seperti contohnya pada suatu wilahayah wisata pada daerah tertentu terdapat jumlah objek wisata, jenis wisata, luas area, info biasa dan masih banyak lagi. Dan data yang terkait dengan atribut ini  bisa berupa informasi kata-kata dan juga data penilaian. Data atribut memberikan gambaran atau menjelaskan informasi berkaitan dengan fitur peta atau cara kerja SIG. Data atribut dapat disimpan  dalam format angka maupun karakter. Salah satu komponen utama dari Sistem Informasi Geografis adalah perangkat lunak (software). Dalam pendesainan peta digunakan salah satu softwareSIG yaitu MapInfo Profesional 8.0. MapInfo merupakan sebuah perengkat lunak Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang dikembangkan oleh MapInfo Co. Perangkat lunak ini berfungsi sebagai alat yang dapat membantu dalam memvisualisasikan, mengeksplorasi, menjawab query, dan menganalisis data secara geografis.

Dalam penggunaanya data atribut di bagi menjadi 2.
Data kuantitatif, yaitu data yang berkaitan dengan sebuah penilaian angka. Data angka tersebut selanjutnya bisa di hitung secara matematis dan di proses pada sebuah sistem. Data tersebut juga bisa digunakan sebagai statistik informasi pada data pelengkap sistem informasi geografis. Salah satu contoh ari data kuantitatif ini msialnya: kepadatan penduduk, jumlah lokasi wisata, jarak lokasi wisata dan berbagai hal yang memberikan penafsiran berupa data angka pada objek lokasi.
Data kualitatif, yaitu data yang bersifat subjektif. Data ini adalah berupa data penafsiran yang bersifat kualitas. Contoh data kualitatif ini misalnya, jauh, dekat, dan data-data yang bersifat subjektif.

Kelebihan Data Atribut :
  • Efisien untuk mengorganisir dan mengelola data dengan jumlah besar.
  • Akses (pemanggilan) data mudah, cepat, dan dapat dilakukan secara bersamaan oleh beberapa orang pengguna.
  • Pengawasan terpusat sehingga data terlindungi dari kerusakan yang disebabkan oleh akses data ilegal, selain itu standar kualitas data terjaga.
  • Database dapat dibagi-bagi menjadi kepingan-kepingan yang terpisah di beberapa tempat sehingga mempercepat proses.
Kekurangan Data Atribut :
  • Resiko terpusat.
  • Agak rumit.
  • Perlu tambahan biaya pemeliharaan.

Pengertian skala peta
Skala pada peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya dari wilayah yang digambarkan dalam peta. Ada beberapa cara untuk menunjukkan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya tersebut. Skala sangat berguna untuk menghitung jarak antara dua lokasi di dalam peta, sehingga memungkinkan kita untuk dapat langsung mengukur jarak dengan hanya melihat pada peta tanpa harus mendatangi langsung lokasi dan mengukurnya.

Macam-macam atau Jenis-Jenis Skala Peta
Berdasarkan ukuran skalanya peta dibedakan menjadi lima, yaitu sebagai berikut.

a. Peta skala kadaster atau peta teknik 
Peta ini dengan skala 1 : 100 sampai 1 : 5000. Peta ini biasa digunakan untuk pengukuran tanah.

b. Peta berskala besar
yaitu peta berskala 1 : 5000 sampai 1 : 250.000. Peta ini umumnya digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya desa atau kecamatan.

c. Peta berskala sedang
yaitu peta berskala 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah yang agak luas seperti pemetaan kabupaten atau kota.

d. Peta berskala kecil
yaitu peta berskala 1 : 500.000 sampai dengan 1 : 1.000.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang luas seperti provinsi.

e. Peta geografi berskala lebih dari 1 : 1.000.000. 
Biasa digunakan untuk menggambarkan wilayah negara, regional, benua, atau dunia.

Bentuk-bentuk skala peta
Selain berdasarkan ukurannya, jenis skala yang lazim ditemui dalam kartografi adalah berdasarkan bentuknya. Bentuk-bentuk skala dibedakan sebagai berikut.

a. Skala Verbal
Skala verbal adalah skala yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dalam suatu kalimat langsung yang tegas. Contohnya, pada sebuah peta dituliskan Skala 1 cm untuk 1 km. Ini berarti bahwa setiap jarak 1 cm dalam peta setara dengan jarak 1 km pada jarak sesungguhnya.
Contoh lainnya 1 inci = 1 mil, artinya 1 inci di peta mewakili 1 mil di lapangan. Jadi, skalanya adalah 1 : 63.360 (1 mil = 63.360 inci).

b. Skala Angka
Skala angka menunjukkan perbandingan jarak pada peta dalam perhitungan angka. Skala ini paling lazim ditemui dalam kompilasi peta. Contohnya, pada sebuah peta dituliskan Skala 1 : 1.000.000. Ini berarti bahwa setiap jarak 1 satuan jarak dalam peta setara dengan jarak 1.000.000 satuan yang sama pada jarak sesungguhnya. Misalkan satuan yang digunakan adalah cm, maka 1 : 1.000.000 berarti setiap jarak 1 cm di peta mewakili jarak 1.000.000 cm atau 10.000 meter atau 10 km pada wilayah sesungguhnya.
Skala jenis ini dengan satuan centimeter telah dijadikan sebagai sistem skala peta resmi internasional. Namun, ada pula beberapa negara yang menggunakan satuan inci berbanding satuan mil. Beberapa negara tersebut antara lain, Inggris dan negara-negara persemakmuran Inggris.

c. Skala Batang atau Skala Grafis
Skala batang menggunakan batang garis lurus yang memiliki beberapa ruas dengan jarak yang sama di antara ruas-ruas tersebut, seperti halnya garis bilangan. Skala tersebut dapat pula berbentuk grafis (gambar) yang menunjukkan jarak antarbagian.